Negara-negara Asia mendominasi destinasi-destinasi non-OKI di peringkat teratas. Di antara negara-negara non-OKI, Singapura, Thailand, Inggris, Jepang, dan Taiwan berhasil mempertahankan posisi mereka sebagai lima destinasi ramah muslim teratas dan terus meningkatkan skor mereka dalam indeks.

Sementara Korea Selatan dan Filipina untuk pertama kalinya berhasil memasuki peringkat 10 teratas di daftar negara non-OKI, menggantikan Jerman dan Australia. Spanyol juga masuk dalam daftar 10 besar negara non-OKI ramah muslim, yang berkembang menjadi destinasi ramah wisatawan muslim utama di benua Eropa tahun ini.

Sebagai upaya untuk menarik lebih banyak wisawatan Muslim, destinasi-destinasi non-OKI telah menjadi semakin aktif, jika dibandingkan dengan beberapa destinasi negara-negara OKI, dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas mereka untuk menarik wisatawan muslim.

Sebagai contoh, beberapa negara seperti Spanyol, Korea Selatan, dan Filipina telah mengembangkan sumber daya yang bermanfaat serta panduan perjalanan yang dapat memenuhi preferensi wisatawan muslim, dengan membuat daftar restoran-restoran halal terbaik dan fasilitas-fasilitas beribadah terdekat.

“Seiring dengan pasar wisata halal yang semakin bertumbuh dan berkembang, kami percaya bahwa laporan ini, dan didukung oleh laporan ‘Halal Travel Frontier 2019’ yang diluncurkan pada awal tahun, telah membuka peluang baru untuk fase berikutnya dari perkembangan segmen wisata yang unik ini, yaitu Halal Travel 2.0,” kata CEO CrescentRating dan HalalTrip, Fazal Bahardeen di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Safdar Khan, Presiden Mastercard divisi Indonesia, Malaysia & Brunei, mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan para mitra dalam mengembangkan segmen pariwisata yang dinamis ini. Dengan semakin banyaknya wisatawan muslim yang menjelajahi dunia, mereka akan membutuhkan solusi pembayaran digital yang dapat dipercaya dan aman.

“Mastercard sangat senang dapat berkolaborasi dengan CrescentRating untuk memberdayakan para pemangku kepentingan dengan berbagai wawasan yang dapat ditindaklanjuti serta untuk mengembangkan berbagai penawaran yang diciptakan khusus untuk memenuhi kebutuhan keagamaan dan kebudayaan para wisatawan muslim,” kata Safdar Khan.

Adapun laporan ini mencakup 130 destinasi secara global, baik negara OKI maupun negara-negara non-non-OKI, yang menganalisis kesehatan dan pertumbuhan berbagai destinasi wisata ramah muslim berdasarkan empat kriteria strategis, yaitu akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.