Dalam dunia jasa konstruksi, menghitung keuntungan proyek bangunan bukan sekadar menebak atau menambahkan margin sembarangan. Perhitungan yang tepat akan membantu kontraktor menjaga keberlangsungan bisnis, merencanakan keuangan, dan menilai kelayakan setiap proyek. Berikut adalah 4 langkah praktis untuk menghitung keuntungan dari jasa konstruksi bangunan.

1. Hitung Total Biaya Proyek

Langkah pertama adalah menghitung total biaya yang akan dikeluarkan selama pengerjaan proyek. Biaya ini terdiri dari dua kategori utama:

  • Biaya langsung, seperti:

    • Upah tenaga kerja

    • Bahan bangunan

    • Sewa alat berat

    • Transportasi

  • Biaya tidak langsung, seperti:

    • Biaya administrasi

    • Biaya perizinan

    • Biaya pengawasan

    • Biaya asuransi

Pastikan semua komponen biaya dihitung secara rinci dan realistis, berdasarkan survei harga pasar dan pengalaman proyek sebelumnya.

2. Tentukan Harga Penawaran (Kontrak)

Setelah mengetahui total biaya, selanjutnya adalah menentukan harga penawaran kepada klien. Harga ini sebaiknya mencakup:

  • Biaya total proyek (yang telah dihitung pada langkah 1)

  • Margin keuntungan yang diinginkan

  • Kontinjensi, yaitu cadangan biaya untuk risiko atau ketidakpastian selama proyek berlangsung (biasanya 5–10% dari biaya proyek)

Contoh:
Jika total biaya proyek adalah Rp500 juta dan Anda ingin keuntungan 20%, maka harga penawaran:

Rp500 juta + (20% x Rp500 juta) = Rp600 juta

Jika ditambahkan kontinjensi 5%, maka:

Rp600 juta + (5% x Rp600 juta) = Rp630 juta

3. Pantau Biaya Selama Pelaksanaan

Selama proyek berjalan, penting untuk mencatat dan memantau semua pengeluaran secara berkala. Ini untuk memastikan bahwa:

  • Biaya tidak melebihi anggaran

  • Perubahan atau tambahan pekerjaan dicatat dengan baik

  • Setiap pemborosan bisa ditekan sedini mungkin

Gunakan software manajemen proyek atau spreadsheet yang detail agar pelacakan biaya lebih mudah dan transparan.

4. Hitung Keuntungan Bersih Setelah Proyek Selesai

Setelah proyek selesai, bandingkan antara:

  • Total penerimaan dari klien (sesuai kontrak)

  • Total pengeluaran aktual

Rumus keuntungan bersih:

Keuntungan Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran Aktual

Jika proyek menghasilkan pendapatan Rp630 juta dan pengeluaran aktual adalah Rp580 juta, maka keuntungan bersih adalah:

Rp630 juta – Rp580 juta = Rp50 juta


Kesimpulan

Menghitung keuntungan jasa konstruksi bukan hanya soal menetapkan margin, tapi juga soal pengelolaan biaya dan risiko selama proyek berlangsung. Dengan mengikuti 4 langkah di atas—mulai dari menghitung biaya, menentukan harga penawaran, memantau pengeluaran, hingga evaluasi akhir—Anda dapat memperoleh gambaran nyata tentang seberapa menguntungkan suatu proyek, serta mengembangkan bisnis konstruksi secara sehat dan berkelanjutan.

By zadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *