Setelah hampir dua tahun terpuruk akibat pandemi COVID-19, sektor properti dan jasa konstruksi di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan. Dengan terkendalinya penyebaran virus dan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial, geliat pembangunan kembali terasa di berbagai wilayah, baik di pusat kota maupun di daerah penyangga.

Kebangkitan Pasar Properti

Pemerintah yang berhasil mengendalikan pandemi melalui program vaksinasi massal dan penerapan protokol kesehatan yang ketat turut menciptakan iklim kepercayaan di kalangan pelaku usaha dan masyarakat. Aktivitas ekonomi yang mulai menggeliat kembali berdampak positif pada sektor properti, khususnya perumahan dan kawasan komersial.

Data dari berbagai lembaga riset menunjukkan peningkatan penjualan rumah tapak dan apartemen sejak awal 2023. Permintaan yang sempat tertahan selama pandemi kini mulai terakumulasi, mendorong para pengembang untuk kembali meluncurkan proyek-proyek baru. Selain itu, dukungan pemerintah melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk properti, serta suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang relatif rendah, menjadi faktor pendorong utama pemulihan sektor ini.

Pertumbuhan Jasa Konstruksi

Sejalan dengan membaiknya sektor properti, industri jasa konstruksi juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Proyek-proyek infrastruktur yang sempat tertunda kini kembali dilanjutkan, bahkan dipercepat untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Pembangunan jalan tol, bendungan, pelabuhan, dan proyek strategis nasional lainnya kembali menggeliat, menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan rantai pasok industri bahan bangunan.

Kontraktor-kontraktor besar nasional seperti Waskita Karya, Wijaya Karya, dan PTPP mulai mencatatkan pertumbuhan order book dan pendapatan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, pelaku usaha jasa konstruksi skala menengah dan kecil juga turut menikmati dampak positif dari meningkatnya permintaan konstruksi, baik dari sektor swasta maupun proyek pemerintah.

Digitalisasi dan Adaptasi Pasca-Pandemi

Pandemi turut mendorong percepatan adopsi teknologi di sektor properti dan konstruksi. Mulai dari pemasaran digital, penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM), hingga penerapan manajemen proyek berbasis aplikasi menjadi hal yang semakin lumrah. Digitalisasi ini tidak hanya mempercepat proses bisnis, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Selain itu, desain bangunan pasca-pandemi juga mengalami perubahan, dengan semakin banyak permintaan akan ruang terbuka, ventilasi alami, dan konsep hunian sehat. Ini menjadi peluang baru bagi arsitek, pengembang, dan kontraktor untuk menciptakan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan masa kini.

Kesimpulan

Kondisi yang semakin stabil pasca-pandemi membawa angin segar bagi sektor properti dan jasa konstruksi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, pemulihan ekonomi yang bertahap, serta adaptasi terhadap teknologi dan perubahan preferensi konsumen, kedua sektor ini berpeluang besar untuk terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Tantangan tetap ada, terutama dalam hal ketahanan finansial dan ketersediaan bahan baku, namun optimisme tetap tinggi bahwa sektor ini akan menjadi motor penggerak penting dalam pemulihan ekonomi nasional.

By zadmin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *